ASUHAN KEBIDANAN.
POST PARTUM NORMAL HARI INI DENGAN BENDUNGAN PAYUDARA
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka untuk lebih dapat memenuhi dan mengerti bagaimana dan apa dari materi “Masa Nifas Dengan Bendungan Payudara”.
Harapan kami bahwa dengan disusunnya makalah ini diharapkan menambah pengetahuan mahasiswi jurusan Kebidanan tentang masa nifas dengan bendungan payudara, sehingga mahasiswi lebih siap mengahadapi problema medis dalam masyarakat.
Oleh karena itu dalam makalah ini kami berusaha untuk mengenali dan mempelajari tentang masa nifas dengan bendungan payudara, kita perlu mengetahui sebagai pengetahuan dan mempelajari tentang ilmu Kebidanan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini sengaja kami angkat permasalahan bagaimana “Masa Nifas Dengan Bendungan Payudara”
PEMBAHASAN
DEFINISI
Masa Nifas adalah masa setelah persalinan terhitung dari saat selesai persalinan sampai pulihnya kembali alat kandungan ke adaan semula. (Ike kartika sari. Blok sport. Com / 2007 / 05.3 )
Masa Nifas adalah masa setelah putus selesai dan berakhir setelah kira – kira 6 Minggu. (Kapita selekta kedokteran, edisi III, jilid 1)
Masa Nifas adalah masa yang dimulai setelah placenta lahir sampai dengan 6 minggu (42 hari) untuk kembalinya alat – alat reproduksi pada keadaan normal. (Saifudin, AB. 2002).
Pembagian Masa Nifas
1. Puerperinium Dini
Ibutelah diperbolehkan berdiri dan berjalan – jalan setelah istirahat 24 jam diperbolehkan melakukan gerakan ringan, bagian dari tempat tidur.
2. Puerperinium Intermedial
Kepulihan menyeluruh alat – alat genetalia lamanya 6-8 minggu.
3. Remote Puerperinium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan rahat sempurna sampai waktu hamil atau persalinan penyakit komplikasi. (Ike Kartika Sari, blok sport. Com / 2007 / 05-3)
Perubahan – Perubahan Fisiologi
• Perubahan fisik
• Involusi uterus dan pengeluaran lokhia
• Loktusi atau pengeluaran Air Susu Ibu
• Perubahan sistem tubuh lainnya
• Perubahan psikis
Tujuan Asuhan Nifas
• Menjaga kesehatan Ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik
• Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada Ibumaupun bayinya.
• Memberikan pendidikan kesehatan tentang persoalan kesehatan diri, Nutrisi, Keluarga Berencana, Menyusui, Pemberian Imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.
• Memberikan pelayanan Keluarga Berencana
Prognosis Komplikasi Masa Nifas.
Prognosis :
Masa Nifas normal jika involusi uterus, pengeluaran lochea, Pengeluaran ASI, dan perubahan sistem tubuh, termasuk keadaan psikologis normal (Saifudi, AB. 2002)
Komplikasi :
Komplikasi pada masa nifas yang biasa terjadi adalah
a. Infeksi nifas
b. Kelainan atau gangguan pada mammae
Mastitis
Kelainan puting susu
Bendungan ASI
Kelainan dalam keluarnya air susu
Penghentian laktasi
c. Subinvolusi
d. Perdarahan nifas embolisme
e. Trombosis dan embolisme
(Ilmu kebidanan, edisi ketiga, 2006)
Penatalaksanaan
Tindakan yang baik untuk asuhan masa nifas normal pada Ibu.
A. Kebersihan diri
• Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
• Mengajarkan Ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu dari depan ke belakang baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Nasehatkan Ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil atau besar.
• Sarankan Ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari, kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik, dan dikeringkan dibawah matahari atau setrika.
• Sarankan Ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dari air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
• Jika Ibu mepunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada Ibuuntuk menghindari, menyentuh daerah luka.
B. Istirahat
• Anjurkan Ibuuntuk membersihkan cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
• Sarankan ia untuk kembali kegiatan – kegiatan rumah tangga biasanya perlahan – lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
• Kurang istirahat akan mempengaruhi Ibu dalam beberapa hal :
Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
Memperlambat proses involusi uterus memperbanyak perdarahan.
Menyebabkan depresi dan ketidak mampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
C. Latihan
• Diskusi pentingnya mengembalikan otot – otot perut dan panggul kembali normal. Ibuakan merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung.
• Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu, seperti :
Dengan tidur telentang dengan lengan di samping, menarik otot perut selagi menarik nafas, tahan nafas kedalam dan angkat dagu ke dada : tahan satu hitungan sampai 5. Rileks dan ulangi 10 kali.
Untuk memperkuat tonus otot vagina (latihan kegel).
• Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot – otot, pantat dan pinggul dan tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.
Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan Ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.
D. Gizi Ibumenyusui harus :
• Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
• Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup.
• Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan Ibu untuk setiap kali menyusui)
• Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin minun kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASInya.
E. Perawatan Payudara
• Menjaga payudara tetap bersih dan kering
• Menggunakan BH yang menyokong payudara.
• Apabila puting susu lecet oleskan kolestrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet.
• Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI. Dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
• Untuk menghilangkan nyeri dapat minum parasetamol 1 tablet setiap 4 – 6 jam.
• Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI, lakukan :
Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit.
Urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau gunakan sisir untuk mengurut payudara dengan arah “Z” menuju puting.
Keluarkan ASI sebagaian dari bagian depan payudara sehingga puting susu menjadi lunak.
Susukan bayi setiap 2 – 3 jam sekali. Apabila tidak dapat menghisap seluruh ASI keluarkan dengan tangan.
Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
Payudara dikeringkan.
ASUHAN KEBIDANAN.
POST PARTUM NORMAL HARI INI DENGAN BENDUNGAN PAYUDARA
I. Pengkajian
Tanggal : 16 – 03 – 2009
Jam : 10.00
A. Biodata Subyektif
1. Biodata
Nama istri : Ny “H”
Umur : 20 Th
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IbuRumah Tangga
Alamat : Cluring Rt : 3 Rw : 2
Nama Suami : Tn “D”
Umur : 25 Th
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Cluring Rt : 3 Rw : 2
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan payudaranya terasa mengeras, tegang dan nyeri
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan payudaranya mengeras, tegang dan terasa nyeri tanggal 16-03-2009 Ibu melahirkan anak pertama spontan belakang kepala PB :50cm, BB : 3500 Placenta lahir lengkap dan ditolong oleh bidan, ini Ibu tidak menderita penyakit apapun.
4. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan sebelum dan saat hamil tidak pernah menderita penyakit menular dan menahun.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Didalam keluarga tidak pernah menderita penyakit menular dan kronik maupun riwayat kehamilan kembar
6. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 th
Siklus Haid : 29 th
Lama Haid : 7 hari
Dismenore : tidak
Flour Albus : ada sedikit
7. Riwayat Obstetri
Hamil yg ke BBC
gr Penolong Persal Cara Persalinan Keada Bayi Komplikasi
No Umur Anak Dok
ter Bidan Dukun Normal Sungsang Alat SC Sehat Sakit/ Cacat Mati HPP Hipertensi Infeksi dll
1 H A M I L I W I
8. Riwayat Persalinan Sekarang
Ibu melahirkan spontan belakang kepada ditolongoleh bidan tanggal 14 – 3 – 2009 Jam : 18.00 lahir bayi PB : 50cm, BB : 3500 gr plasenta lahir lengkap, perdarahan ± 100 cc.
9. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menjadi aseptor KB
10. Riwayat Psikososial dan Spiritual
a. Perkawinan ke : 1
b. Respon Ibu dan keluarga : Baik
c. Lama Kawin : 2 Tahun
d. Dukungan keluarga : Baik
e. Pengambilan keputusan keluarga : Suami
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum baik : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
To : 120/80 mm Hg S : -
N : 80x/ menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Bersih, tidak rontok, rambut lurus, hitam.
Muka : Tidak ada cloosma glatidarum
Mata : Anemis Ө,Isterus Ө,oadem Ө
Hidung : Bersih, tidak ada secret
Mulut : Bersih, stomatitis Ө, hes gigi Ө
Telinga : Besar, secret Ө
Payudara : Membesar, hiperpigmentasi pada areola mamae, puting susu menonjol
Abdomen : Terdapat linia nigra dan tidak ada bekas oprasi
Genetalia : Terdapat jahitan, oedem Ө, varies Ө
b. Palpasi
Kepala : Tidak ada benjolan
Payudara : Tegang dan mengeras
Abdoment : tinggi fundus uteri setinggi ½ -pusat sympisis BB uterus 500 gr
Extremitas : Oedem Ө
II. Diagnosa
Ibu P1 0000 post partum normal hari 3 dengan bendungan pada payudara.
III. Antisipasi masalah.
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
V. Intervensi
1. Jelaskan pada Ibu tentang keadaannya
R/. Ibu mengerti tentang keadaannya dan kooperatif.
2. Anjurkan pada Ibu untuk menyusukan sesering mungkin
R/. Mengantisipasi adanya potensial kemostitis
3. Anjurkan Ibu untuk mengompres hangat payudara sebelum disusukan
R/. Memperlancar pengeluaran ASI
4. Anjurkan Ibu untuk memijat payudara untuk permulaan menyusui
R/. Merangsang pengeluaran ASI
5. Anjurkan Ibu untuk mengompres dingin pada payudara diantara waktu menyusui.
R/. Mengurangi rasa nyeri.
VI. Implementasi
1. Menjelaskan pada Ibu tentang keadaannya
2. Menganjurkan Ibu untuk menyusukan sesering mungkin
3. Menganjurkan Ibu untuk mengompres hangat payudara sebelum disusukan.
4. Menganjurkan Ibu untuk memijat payudara untuk permulaan menyusui
5. Menganjurkan Ibu untuk mengompres dingin pada payudara diantara waktu menyusui.
VII. Evaluasi
Tanggal : 16 – 03 – 2009 Jam : 10.00
S : Ibu mengatakan mengerti, dengan penjelasannya yang telah diberikan.
O : Ibu tampak tenang dan senang kelahiran bayinya.
A : Ibu P1 0000 Pot partum normal hari ke 3 dengan bendungan pada payudara.
P : Intervensi dilanjutkan dirumah.
DAFTAR PUSTAKA
Hanifa Wiknjosastro, 2006. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo 2006
Abdul Bari Saifudin, 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatur, Yayasan Sarwono Prawiharjo 2006
Ike Kartika Sari blok Sport. Com / 2007 / 05.3
Saifudin, AB. 2002
Arif Masjoer, 2001. Kapita Selekta.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Masa Nifas Hari Ketiga Dengan Bendungan Payudara”.
Makalah ini tidak akan mencapai tahap penyelesaian tanpa bantuan dari sebagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat :
1. Ibu Rosalia Eka Ediyanti, Amd. Keb. Selaku dosen pembimbing.
2. Semua pihak yang telah membantu demi kelancaran penyusunan makalah ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas ASKEB III dari dosen Rosalia Eka Ediyanti, Amd. Keb. Program Studi D3 Kebidanan STIKES Bakti Indonesia..
Penulisan makalah ini tentulah dimungkinkan terlaksana karena ada bantuan, saran, dan motivasi dari sejumlah kawan, penulis mengucapkan terima kasih. Namu demikian, berbagai kekurangan yang pasti ditemukan dalam tulisan ini, sepenuhnya menjadi tanggung jawab kami, untuk itu kepada pembaca yang budiman yang sempat membaca makalah ini, kami mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak.
Banyuwangi, Maret 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar